Halaman

Minggu, 03 Juni 2012

Anastesi


Anastesi sering digunakan pada proses pembedahan yang bertujuan untuk mencegah rasa sakit.
Anastesi terbagi menjadi 2, yaitu anastesi local dan anastesi umum.

1. Anastesi Lokal
Alam      : Kokain
Sintetis   : Prokain, Lidokain, Dibukain, Mepivakain, Piperokain, Tetrakain, Prilokain.

Bekerja :
·         Menghambat impuls konduksi saraf sensorik dari perifer ke SSP
·         Menghilangkan sensasi pada daerah tertentu, tapa menurunkan kesadaran.
·         Menghambat saluran Natrium membran saraf.
·         Tempat kerjanya di membrane sel
Anastesi local sering dikombinasikan  dengan vasokontriktor untuk mencegah obat anastesi di absorbsi ke pembuluh darah  sehingga efek obat tetap terjaga.
Tempat Pemberian Anastesi Lokal
·         Permukaan           : Balsem, Obat kumur, Bedak tabor
·         Infiltrasi                : Menggunakan metoda ring block yaitu dilakukan penyuntikan                                disekeliling area bedah.
·         Block                     : Mempengaruhi konduksi saraf otonom maupun saraf somatic .
Terbagi menjadi :
-        Anastesi spinal  : disuntikkan langsung ke ruang intra tekal
-        Anastesi epidural : Penyuntikan langsung ke dalam ruang epidural.
-        Anastesi kaudal : di suntikkan langsung ke dalam kanalis sakralis.

2.Anastesi Umum
Menghilangkan rasa sakit dan juga menurunkan kesadaran.
Pemberian terbagi menjadi 2 cara : inhalasi dan injeksi
·         Inhalasi                 : Berupa gas (gas NO) atau cairan yang mudah menguap (halotan).
·         Injeksi                   : Berupa larutan dari senyawa padat. Contoh : Golongan barbiturat,                                                        benzodiazepam, opiate, ketamin, propofol.
Fase dalam anastesi :
-        Induksi anastesi                        : mulai dari awal hingga  teranastesi
-        Pemeliharaan anastesi              : efek anastesi masi stabil
-        Sadar kembali


Stadium Narkosa :
-        Stadium anagesi, penekanan fungsi korteks otak menimbulkan efek analgesi, pelan2 berkurangnya kesadaran.
-        Stadium eksitasi, karena hambatan sentra yang lebih tinggi mengakibatkan peningkatan aktivitas otak tengah, yg berakibat hiperrefleksi (muntah), peningkatan sekresi kelenjar, peningkatan tonus otot. Hilangnya kesadaran.
-        Stadium toleransi, sentra ssp yang lebih dalam (batang otak, sumsum tulang belakang) dilumpuhkan. Rangsangan refleks dan sekresi kelenjar masih ada, tonus otot rangka menurun (efek muskel relaksan), pernafasan spontan dipertahankan. Operasi dilaksanakan pada stadium ini.
-        Stadium aspiksi, dengan hambatan sentra vegetativ yang esensial pada medula oblongata mengakibatkan penghentian pernafasan denyut jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar